Rasulullah SAW Selalu Memohon Perlindungan Dari 8 Penyakit Batin Ini.
Tuesday, September 20, 2022
Add Comment
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah)
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Manusia adalah makhluk yang paling mulia dari sekian banyak makhluk ciptaan-Nya. Sebab manusia adalah satu-satunya makhluk yang diciptakan dan dipersiapkan untuk menjadi Khalifah mengolah bumi dengan segala isinya dalam misi memakmurkan bumii ini, untuk kemaslahatan umat bersama.
Dari perangkat lunak dan keras yang dianugerahkan oleh Allah SWT, manusia dapat mengembangkan apa yang menjadi misi Allah yaitu membuat alam semesta ini menjadi rahmatan bagi selu makhluk yang ada di bumi ini, dengan kedua perangkat lunak dan keras yang telah Allah anugerahkan tersebut.
Namun disisi lain manusia juga sering terbelenggu oleh penyakit psikis, sehingga tidak dapat menjalankan ke-Khalifannya dan kehambaanya dengan baik.
Dalam misi tersebut di atas Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, selalu memohon kepada Allah dari 8 penyakit batin, yang selalu menjadi rintangan. Apa sajakah dari 8 penyakit batin yang rasulullah SAW takuti adalah sebagai berikut :
1) Al-hamun (gundah), 2) al-Huznun (sedih), 3) al- Aznun (lemah), 4) al-Kaslun (malas), 5) al- Bukhlun (kikir), 6) al-Jubnun (pengecut) 7) ghalabah ad-daiin (lilitan hutang), 8) ghalabah al-'aduw (penindasan) musuh. (HR. Ahmad.
Allah SWT melekatkan kemalasan dan kemunafikan yakni enggan menunaikan shalat, dan infaq. Hal ini telah difirmankan dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلا يَأْتُونَ الصَّلاةَ إِلا وَهُمْ كُسَالَى وَلا يُنْفِقُونَ إِلا وَهُمْ كَارِهُونَ "Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya, melainkan karena kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas, dan tidak (pula) menafkahnan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan" (QS, At-Taubah : 54).
Mari kita coba menelesik dari kemalasan dan kemunafikan yang Allah firmankan, kenapa kemalasan dan kemunafikan ini sangat disoroti daripada sifat-sifat yang lain ada apa sebenarnya. Mari kita mencoba untuk menafsirkannya.
Dalam tafsir ringkas Kemenag dijelaskan terkaif dengan infak orang munafik tidak diterima oleh Allah SWT karena mereka ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan terkait dengan shalat, kalapun mereka shalat namun dilakukan dengan malas. Ketika dilihat orang mereka seoalh tekun, tetap jika dilakukan sendirian mereka malas bahkan ditinggalkannya. Daan yang fatal jika mereka berinfak bukan karena ikhlas tetapi sebaliknya dilakukan dengan riya.
Setidaknya jika kita cermati bagi orang munafik dan malas, itu terdapat 4 tanda yang dapat kita lihat :
Pertama : Perbuatannya suka dengan sembarangan.
Seorang Muslim apapun yang dilakukannya harus tertib, terarah, baik dalam ibadah atau muamalahnya. Islam menuntun kita beriman dan teratur dalam menggapai kehidupan yang baik. Allah SWT senang kepada orang yang bekerja dengan ketekunan (itqan) dan tidak suka kepada orang yang asal-asalan dan tidak memenuhi standar mutu. Maka jika dilakukan dengan baik dan bermutu, Allah akan memberikan pahala yang terbaik. Hal ini telah Allah firmankan dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ "Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya, akan Kami berikan (pula) balasan kepada mereka, dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (QS, An-Nahl : 97).
Kedua : Suka Menghindar.
"Setiap Muslim diberi amanah yang mesti dikerjakan dengan tanggung jawab." (HR. Bukhari) Orang malas suka menghindar dan mencari-cari alasan atau melemparkan kesalahan kepada orang lain. Siapa yang abai akan tugas kecil sudah dapat dipastika dia akan meremehkan tugas yang besar. Orang tersebut tidak layak diberi kepercayaan. Sebab setiap kepercayaan atau amanah pasti akan dimintai pertangung jawabannya. Kita telah diberi nikmat fisik yang sehat, pendengaran yang sempurna, penglihatan yang terang/jelas dan bahkan diberi hati sehingga dapat merasakan betapa besar anugerah yang telah diberikan kepada kita. Maka dengan semua itu pasti Allah akan meminta pertangung jawabannya untuk apa itu semua dimanfaatkan. Hal ini Allah berfirman dalam al-qur'an sebagai berikut :
وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya; sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertangungjawaban-nya. (QS, Al Isra' : 36)
Ketiga : Suka Menunda.
Setiap Muslim diperintahkan untuk menghargai waktu dengan aktivitas yang positif. Disiplin dalam kerja dan ibadah, sperti "shalat di awal waktu hal ini sangat disukai Allah SWT". (HR. At-Turmudzi). Orang yang suka menunda tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaanya tepat waktu. Padahal Allah memerintahkan setelah selesai yang suatu pekerjaan, maka segera melanjutkan tugas yang lain. Hal ini sebagaiman fimarn-Nya.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ "maka jika kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain" (QS, Alam Nasyrah : 7).
Ke-empat. Suka Mengeluh.
Setiap Muslim hanya boleh mengeluh kepada Allah saja manakala mendapati kesulitan atau masalah. Suka mengeluh yang ditujukan kepada manusia adalah tanda sifat buruk yang dimiliki. Jika mendapat tugas yang kecil disepelekan, tetapi jika diberi tugas yang besar, ia berkeluh kesah dan pesimis yang membuatnya lemah dan putus asa.
Padahal apapun kesulitan yang dicobakan kepada manusia selalu ada jalan keluarnya. Allah berfirman dalam Al-Quran sebagai berikut : فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا "Maka sesungguhnya di dalam kesulitan itu ada kemudahan" (QS, 94:5). إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (QS, 94 : 6). Wallahu'alam Bishawab.
Demikian uraian singkat materi "Rasulullah SAW Selalu Memohon Perlindungan Dari 8 Penyakit Ini". Semoga bermanfaat, dan menambah wawasan kita dalam pengamalan agama Islam yang mulia ini. Aamiin.
0 Response to "Rasulullah SAW Selalu Memohon Perlindungan Dari 8 Penyakit Batin Ini."
Post a Comment